Formulasi Sabun Cair Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Dengan Variasi Kombinasi Crude Palm Oil (CPO) Dan Virgin Coconut Oil (VCO)

Authors

  • Kurniawan Kurniawan Universitas Darussalam Gontor
  • Fildzah Maulidah Universitas Darussalam Gontor
  • Nadia Mira K Universitas Darussalam Gontor
  • Anugerah Suciati Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/jigf.v2i2.51

Keywords:

Daun sirih merah, CPO, VCO, Pembuatan sabun cair, stabilitas

Abstract

Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bentuk sediaan topikal dan oral. Dalam studi ini, para peneliti memilih bentuk sediaan sabun cair yang bertujuan untuk memberikan perawatan yang dapat digunakan di setiap lingkaran dan mudah digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sabun cair dengan kombinasi CPO dan VCO sebagai dasar pembuatan sabun cair. Ekstrak daun sirih merah tebal dibuat dengan pelarut etanol 70%. Formulasi sabun cair ekstrak daun sirih merah dengan variasi kombinasi CPO dan VCO dibuat dalam 5 formula, dengan variasi kombinasi CPO dan VCO yaitu; Formula 1 (CPO 50), Formula 2 (VCO 20: CPO 30), Formula 3 (VCO 25: CPO 25), Formula 4 (VCO 30: CPO 20), Formula 5 (VCO: 50). Persiapan diuji untuk sifat fisik termasuk organoleptik, uji pH, uji busa tinggi, kadar air dan uji homogenitas yang dianalisis menggunakan uji One Way Anova. Uji stabilitas meliputi uji organoleptik, pH, dan busa tinggi. Hasil uji sifat fisik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi CPO dan VCO, yang ditunjukkan oleh perbedaan warna, tekstur, pH, kadar air, dan tinggi busa sabun cair ekstrak daun sirih cair. Dapat disimpulkan bahwa sabun ekstrak daun sirih merah cair dengan kombinasi CPO dan VCO dengan konsentrasi VCO 25 dan CPO 25 memiliki kriteria baik sebagai sabun cair dengan pH 9,6, tinggi busa 1,7 cm, kadar air 27 cm. , 4%, dan stabil dalam uji stabilitas penyimpanan dipercepat.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmadita, A. N. (2017). Formulasi Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Aji, W. (2016). Cara Budidaya Sirih Merah. Dipetik October 28, 2016, dari https://kabartani.com/cara-budidaya-sirih-merah.html

Akbar, M. A. (2012). Optimasi Ekstraksi Spent Bleaching Earth Dalam Recovery Minyak Sawit (SKRIPSI). Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Amalia, R. (2018). Produksi Sabun Cuci Piring Sebagai Upaya Peningkatkan Efektivitas dan Peluang Wirausaha. Metana, 14, 15-18.

Anief. (2000). Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Apriani, D. (2013). Studi Tentang Nilai Viskositas Madu Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas Madu. PILLAR OF PHYSICS, Vol. 2., 91-98.

Aulia, A. (2017). Pengaruh Waktu Penyimpanan Terhadap pH sediaan Obat Kumur Ekstrak Bunga Delima Merah (Punica granatum L.). Naskah Publikasi, 1-9.

Aziz, T. (2017). Pembuatan Virgin Coconut Oil Dengan Metode Penggaraman. Jurnal Teknik Kimia, 23, 129-136.

Bidilah, S. A. (2017). Optimasi Waktu Pengadukan dan Volume KOH Sabun Cair Berbahan Dasar Minyak Jelantah. JURNAL ENTROPI VOLUME 12, 55-60.

Chandra, Y. (2017). Uji Daya Hambat Beberapa Deodoran Terhadap Bakteri Penyebab Bau Badan Ketiak Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis dengan Metode Difusi Cakram. Jurnal Analisis Farmasi, 2, 278-282.

Dean, J. R. (1998). Extraction Methods for Environmental Analysis. Chichester: Willey.

Departemen Agama RI. (2009). Fatwa Majlis Ulama Indonesia Tentang Penggunaan Alkohol Sebagai Pengobatan. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia (3 ed.). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat (1 ed.). Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.

Depkes RI. (2011). Farmakope Herbal Indonesia (1 ed.). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2014). Farmakope Indonesia (V ed.). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Farchati, L., & Lestari, I. T. (2023). Analisis Kadar Saponin Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum). Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF), 1(1), 36-41.

Fathurrahman, B. (2017). Studi Kestabilan Busa Pengaruh Suhu dan Elektrolit Serta Konsentrasi Surfaktan Dengan dan Tanpa Minyak. Seminar Nasional Cendikiawan ke 3, 41-46.

Fessenden, F. (1997). Kimia Organik II. Jakarta: Binarupa Aksara.

Fitriana, R. M. (2018). Formulasi Sediaan Sabun Cair Ekstrak Daun Sirih HIjau (Piper Betel Folium L.) dan Ekstrak bawang Putih (Allium Sativum L) Sebagai Anti Jamur Candida Albicans. 2, No,2.

Hart, H. (2003). Kimia Organik (11 ed.). Jakarta: Erlangga.

Herryawan. (2018). The effectiveness of red betel leaf (Piper crocatum) extract against periodontal pathogens. 7.

Hidayat, N. d. (2016). Ekstraksi Minyak Melati (Jasminum Sambac) (Kajian Jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi). Jurnal Industria, 4, 82-88.

Hisham. (2019). Hisham.id. Dipetik December 6, 2019, dari https://hisham.id/2019/08/lapisan-hipodermis-kulit-dan-fungsinya.html

Istiqomah. (2013). Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi Terhadap Kadar Buah Cabe Jawa (Piperis Retrofracti Fructus).

Kalangi, S. J. (2013). Histofisiologi Kulit. Jurnal Biomedik (JBM), 5, S12-20.

Khairunnisa, R. D., Marfu'ah, N., Kurniawan, K., & Estikomah, S. A. (2023). Pengaruh konsentrasi etanol terhadap aktivitas antibakteri ekstrak sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 7(1), 14-21.

Khairunnisa, U. N. (2016). Optimasi Formula Sabun Cair Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav) dengan Variasi Konsentrasi Crude Palm Oil (CPO) dan Kalium HIdroksida (KOH). Naskah Publikasi.

Kurniawan, K., Kusumasary, D. A., Estikomah, S. A., & Marfu’ah, N. (2023). Formulasi sediaan deodoran spray ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz&Pav) dengan variasi alum (tawas). Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 7(2), 1-10.

LPPOM MUI. (2015). Surat Keputusan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia Tentang Daftar Bahan Tidak Kritis (Halal Positive List of Materials) Revisi 1. Jakarta: Lemaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia.

Maftuhah, A. (2015). Pengaruh Infusa Daun Beluntas (Pluchea indica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Unnes Journal of Life Science, 4, 60-65.

Mardiana, L. (2013). Daun Ajaib Tumpas Penyakit (5 ed.). Jakarta: Penebar Swadaya.

Mitsui, T. (1998). New Cosmetic Science. Tokyo: Elsevier.

Muhlisin. (2014). Optimasi Sabun Cair Anti Bakteri Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roch.var. rubrum) dengan Variasi Crude Palm Oil (CPO) dan Kaliumhidroksida (KOH). naskah Publikasi.

Mutmainah. (2014). Formulasi dan Evaluasi Sabun Cair Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum) serta Uji Aktivitasnya sebagai Antikeputihan. (Skripsi). Yayasan Farmasi.

Niazi, S. K. (1999). Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Liquid Product (2nd ed.). USA: Invorma.

Ningrum, N. P. (2013). Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Dengan Abu Kulit Buah kapuk Randu (Soda Qie) Sebagai Bahan Pembuatan Sabun Mandi Organik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2, 275-285.

Nonci, F. Y. (2016). Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Krim Susu Kuda Sumbawa Dengan Emulgator

Wijaya, H., Syamsul, E. S., Octavia, D. R., Mardiana, L., Sentat, T., Rusnaeni, R., ... & Retno, E. K. (2023). FARMASETIKA: DASAR-DASAR ILMU FARMASI. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Downloads

Published

2024-05-15

How to Cite

Kurniawan, K., Maulidah, F., Mira K, N., & Suciati, A. (2024). Formulasi Sabun Cair Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Dengan Variasi Kombinasi Crude Palm Oil (CPO) Dan Virgin Coconut Oil (VCO). Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF), 2(2), 29–38. https://doi.org/10.21111/jigf.v2i2.51

Issue

Section

Articles