Penetapan Kadar Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol 96%, Metanol 96%, Etil Asetat 96% Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K.Schum) Dengan Spektrofotometri Uv-Vis
DOI:
https://doi.org/10.21111/jigf.v1i1.1Keywords:
Flavonoid, Rimpang Lengkuas Merah, Spektrofotometri Uv-VisAbstract
Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropis dengan keanekaragaman hayati. Sehingga memiliki banyak potensi dalam mengembangkan produk obat herbal yang berkualitas baik seperti dengan produk obat modern. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi tanaman obat adalah laos atau lengkuas (Alpinia purpurata K.Schum) sebagai obat antijamur, antigatal, antiinflamasi, antialergi, dan antioksidan. Senyawa metabolit sekunder yang bertanggung jawab sebagai efek tersebut yaitu flavonoid.Efek antioksidan dapat disebabkan karena adanya senyawa radikal bebas melalui atom hidrogen dari gugus hidroksil pada flavonoid Efek antioksidan dapat disebabkan karena adanya senyawa radikal bebas melalui atom hidrogen dari gugus hidroksil pada flavonoid Efek antioksidan dapat disebabkan karena adanya senyawa radikal bebas melalui atom hidrogen dari gugus hidroksil pada flavonoid Tujuan penelitian ini untuk mengetahu kadar flavonoid eksrak rimpang lengkuas merah dari 3 jenis pelarut (etanol 96%, metanol 96%, dan etil asetat 96%) dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil nilai absorbansi pada kurva dihitung persamaan regresi linier kurva baku yaitu y = ax + b. pada kurva standar kuersetin dengan menghitung persamaan regresi linier kurva baku yaitu y = ax + b.Rata-rata kadar flavonoid ekstrak rimpang lengkuas merah sebesar 45,662 mgQE/g ekstrak etanol 96%, 66,476 mgQE/g ekstrak metanol 96%, dan 5,52 mgQE/g ekstrak etil asetat 96%. Perbedaan Janis pelarut menunjukkan hasil kadar tertinggi diperoleh pada ekstrak metanol 96%.
Downloads
References
Agustia, R.A. (2019). Uji aktivitas tonikum ekstrak dan fraksi rimpang kencur (kaempferia galanga l.) Pada mencit putih jantan (mus mucuus). Skripsi, 6.
Asmorowat, H. N. (2019). Determination of total flavonoid content in avocado (persea americana mill.) Dengan metode spektrofotometri. Jurnal ilmiah farmasi 15(2), 51-63.
Bae, S. A. (2015, juni). Penentuan kadar flavonoid dan fenolik dari ekstrak rimpang kunyit putih (curcuma zedoaria rosc.). Gowa: uin alauddin makassar.
Bermawie, N. S. (2012). Morphological characters, yield, and quality of six galangas promosing numbers in three agroecologies. Balai penelitian tanaman rempah dan obat, volume 23, nomor 2.
Budiarti, R. (2007). Pemanfaatan lengkuas merah (alpina purpurata k.schum) sebagai tanaman antijamur dalam sampo. Departemen teknologi industri pertanian fakultas teknologi pertanian . Bogor: institut pertanian bogor.
Dewatisari, W. F. (2020). Perbandingan pelarut kloroform dan etanol terhadap rendemen ekstrak daun lidah mertua (sansevieria trifasciata prain.) Menggunakan metode maserasi. Prosiding seminar nasional biologi di era pandemi covid-19 jurusan biologi, fakultas sains dan teknologi, uin alauddin makassar, 128.
Dirjen pom. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Departemen kesehatan ri: jakarta.
Erni. (2018). Uji aktivitas ekstrak etanol rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K.Schum) terhadap bakteri propionibacterium acnes. Gowa, uin allauddin makasar.
Endang. (2014). Analisis fitokimia. Jakarta: egc.
Kusriani, R. H. (2015). Skrining fitokimia dan penetapan kadar senyawa fenolik total ekstrakrimpang lengkuas merah dan putih (alpina galanga l). Prosiding seminar nasional penelitian dan pkm kesehatan, vol. 1, no.1.
Kusuma. (2012). Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari susu kerbau asal kabupaten enrekang. Skripsi, jurusan farmasi fakultas ilmu kesehatan uin alauddin makassar.
Neldawati, R. G. (2013). Analisis nilai absorbansi dalam penentuan kadar flavonoid untuk berbagai jenis daun tanaman obat. Jurnal pillar physics, vol. 2, 79-83.
Nurmila, H. (2019). Identifikasi dan analisis kadar flavonoid ekstrak getah angsana (pterocarpus indicus willd) di dusun wanath kecamatan leihitu kabupaten maluku tengah. Biopendix, , volume 5, nomor 2, maret 2019, hlm. 65-71
Parwata, I. M. (2016). Flavonoid. Dalam i. M. Parwata, diktat / bahan ajar kimia organik bahan alam (hal. 2). Denpasar: jurusan kimia labolatorium kimia organik fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas udayana.
Ramadhaniyah, N. (2018). Uji aktivitas ekstrak n-heksan rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata k. Schum) terhadap bakteri streptococcus mutans penyebab karies gigi. Skripsi, uin alauddin makassar.
Suryani, N. C. (2015). Pengaruh jenis pelarut terhadap kandungan total flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak daun matoa (pometia plannata). Fakultas teknologi pertanian, universitas udayana, 6-8.
Triastiani, D. (2014). Pemanfaatan ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galanga l.) Sebagai inhibitor korosi baja karbon dalam larutan nacl 1% ph 4 jenuh co2. Universitas pendidikan Indonesia, repository.upi.edu, perpustakaan.upi.edu.
Wahyuni, S. (2018). Skrining fitokimia, kadar total fenol dan analisa senyawa dengan gc_sm cendawan endrofit penghasil antioksidan. Skripsi .
Warono, D. S. (2013). Unjuk kerja spektrofotometer untuk analisa zat aktif . Konversi, vol. 2 no. 2.
Yulianastuti, S. F. (2016). Pengaruh konsentrasi pelarut untuk menentukan kadar zirkonium dalam panduan u-zr dengan menggunakan metode spektrofotometri uv-vis. Pusat teknologi bahan bakar nuklir badan, tenaga nuklir nasional, serpong, banten, Indonesia, 15313 , no. 7/ tahun ix.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Assolikhatul Mubarokah, Kurniawan, Nadia Mira Kusumaningtyas

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.