PENGARUH VARIASI KONSENTRASI CARBOPOL TERHADAP STABILITAS SEDIAAN FACIAL WASH GEL EKSTRAK METANOL BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.)

Authors

  • Satwika Budi Sawitri Universitas Darussalam Gontor
  • Anggun Mahirotun Universitas Darussalam Gontor
  • Juwita DR Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/jigf.v2i3.75

Keywords:

Antosianin, carbopol, sabun muka, Rosela

Abstract

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan kandungan antosianin yang tinggi merupakan bagian dari flavonoid memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Efek antioksidannya dapat dijadikan sebagai sumber suplemen Kesehatan maupun produk perawatan untuk berbagai masalah tubuh diantaranya adalah masalah kulit. Antioksidan dapat melindungi kulit dari paparan cahaya matahari dan radikal bebas yang menyebabkan kulit kusam serta penuaan dini. Salah satu sediaan yang dapat digunakan sebagai perawatan dan membersihkan kulit wajah dari kotoran yang menempel adalah sabun wajah atau facial wash. Pemanfaatan ekstrak bunga rosela dalam facial wash perlu dipertimbangkan untuk penambahaan carbopol sebagai gelling agent agar didapatkan sediaan gel yang stabil dan memenuhi standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sediaan facial wash gel dari ekstrak bunga rosela yang stabil dan memenuhi standar dengan menggunakan variasi konsentrasi carbopol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental di laboratorium dengan bahan aktif ekstrak metanol bunga rosela serta variasi konsentrasi carbopol. Sediaan yang dibuat menggunakan variasi konsentrasi carbopol masing-masing untuk F1 adalah 0,7%; F2 0,9%; F3 1,1%; F4 1,3%; dan F5 dengan konsentrasi 1,5%. Hasil penelitian menunjukkan formulasi sediaan gel facial wash ekstrak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) pada konsentrasi carbopol 1,3% (formula ke-4) menghasilkan sediaan yang paling baik dan stabil. Formula ke-4 memiliki nilai viskositas rata-rata 1808,6 cPs sebelum penyimpanan dan 1276,7 cPs setelah penyimpanan; nilai pH rata-rata 6,8 sebelum penyimpanan dan 6,5 setelah penyimpanan; tinggi busa rata-rata 5,4 cm sebelum penyimpanan dan 5,5 cm setelah penyimpanan; sedangkan rata-rata daya sebar 5,8 cm sebelum penyimpanan dan 5,5 cm setelah penyimpanan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ansel, H. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat,255-271, 607-608, 700. Jakarta: UI Press.

Anokwuru, et al. (2011). Effect of Extraction Solvents on Phenolic, Flavonoid and Antioxidant activities of Three Nigerian Medicinal Plants. Nature and Science. 9:2. Hal. 53-61.

Attwood, F. (1998). Physicochemical Principles of Pharmacy Edisi ke-3. Houndmills: Mac Millan Press .

Ayuningtiyas, N. D. (2017). ptimasi Formula Peel-Offekstrak Etanol 70% Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Dengan Kombinasi Carbomerdan Polivinil Alkohol. ISSN 2088-4435 Vol.8 No. 2, 1-37.

Barel, A. (2009). Handbook of Cosmetic Science and Technology, 3rd Edition. New York : Informa Healthcare USA.

Budiati, A. (2017). Pengembangan Produk Gel Sabun Wajah Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan Daun Sosor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.) Per.) sebagai Anti Bakteri Penyebab Jerawat. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia ISSN1693-1831 Vol.15 No.1, 89-95.

Depkes, R. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Eugresya, G. (2015). Pengembangan Formula dan Uji Stabilitas Fisik-pH Sediaan Gel Facial Wash yang Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Kayu Kesambi. Media Pharmaceutica Indonesia Vol.1 No.4, 181-188.

Garg, A. (2002). Spreading of Semisolid Formulations. Pharmaceutical Technology.

Kartiningsih, K., & Rahmat, D. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Cair dari Jus Lidah Buaya (Aloe barbadensis Mill.). 2006. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 4(2), 78-82.

Lailiyah, M. (2019). Formulasi Facial Wash Gel Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntinga calabura L.) Terhadap Bateri Propionibacterium acnes Secara In Vitro. Jurnal inovasi farmasi Indonesia vol.1 No. 1, 24-32.

Mohamed, R. (2016). Extraction of anthocyanin pigments from Hibiscus sabdariffa L. and evaluation of their antioxidant activity. Middle East Journal of Applied Sciences vol 6 , 856-866.

Mohamed, S. T. (2012). The Pharmaceutical Applications of Carbomer.Asian Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. Vol. 2 no.2, 1-12.

MUI. (2013). Majelis Ulama Indonesia No.26 th. 2013 tentang standar kehalalan produk kosmetika dan penggunaannya. Jakarta: MUI.

Nasifa, I. H. (2018). Review Artikel : Potensi Antioksidan Dalam Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Anti Aging. Farmaka Suplemen Vol.16 No. 2, 332-380.

POM, D. J. (1985). Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Priyamodo, B. (2006). Manajemen Farmasi Industri . Yogyakarta: Global Pustaka.

Rowe, C. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press.

Sagara, H. B. (2019). Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dengan Basis Carbomer dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. 1-14.

SNI, B. S. (1996). SNI 06-4085-1996 SNI 16-4380-1996 Tentang Standar Mutu Pembersih Kulit Wajah. Badan Standardisasi Nasional,. Jakarta : SNI.

Utami, S. M. (2019). Pengaruh Basis Carbopol Terhadap Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus L.). Vol.3 No.1, 1-12.

Voigt, R. (1984). Buku Pelajaran Teknologi Famasi, diterjemahkan oleh Soewandi, S.N., 314, 335, 559, 561, 564, 570, 571, 583. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Young, A. (2002). Practical Cosmetic Science. London: Mills and Boon Limited.

Downloads

Published

2023-09-23

How to Cite

Budi Sawitri, S., Mahirotun, A., & DR, J. (2023). PENGARUH VARIASI KONSENTRASI CARBOPOL TERHADAP STABILITAS SEDIAAN FACIAL WASH GEL EKSTRAK METANOL BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.). Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF), 2(3), 21–33. https://doi.org/10.21111/jigf.v2i3.75

Issue

Section

Articles